Kamis, 08 Agustus 2013

akhir bulan ramadhan

Tidak terasa sudah sebulan kita menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Dan saatnya kita berpisah dengan bulan yang penuh barokah, bulan yang penuh rahmat dan ampunan Allah, serta bulan di mana banyak yang dibebaskan dari siksa neraka. Pada pembahasan kali ini, kami mengangkat sebuah pelajaran yang cukup berharga yang kami olah dari kitab Latho-if Al Ma’arif karangan Ibnu Rajab Al Hambali dengan judul “Wadha’ Ramadhan” (Perpisahan dengan Bulan Ramadhan), juga terdapat beberapa tambahan pembahasan dari kitab lainnya. Semoga kalimat-kalimat yang secuil ini bermanfaat bagi kita semua.
Sebab Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan
Saudaraku, jika kita betul-betul merenungkan, Allah begitu sayang kepada orang-orang yang gemar melakukan ketaatan di bulan Ramadhan. Cobalah kita perhatikan dengan seksama, betapa banyak amalan yang di dalamnya terdapat pengampunan dosa. Maka sungguh sangat merugi jika seseorang meninggalkan amalan-amalan tersebut. Dia sungguh telah luput dari ampunan Allah yang begitu luas.
Cobalah kita lihat pada amalan puasa yang telah kita jalani selama sebulan penuh, di dalamnya terdapat ampunan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.”[1]
Pengampunan dosa di sini bisa diperoleh jika seseorang menjaga diri dari batasan-batasan Allah dan hal-hal yang semestinya dijaga.[2]
Begitu pula pada amalan shalat tarawih, di dalamnya juga terdapat pengampunan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”[3]
Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan amalan shalat, juga akan mendapatkan pengampunan dosa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”[4]
Amalan-amalan tadi akan menghapuskan dosa dengan syarat apabila seseorang melakukan amalan tersebut karena (1) iman yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan (2) mencari pahala di sisi Allah, bukan melakukannya karena alasan riya’ atau alasan lainnya.[5]
Adapun pengampunan dosa di sini dimaksudkan untuk dosa-dosa kecil sebagaimana pendapat mayoritas ulama.[6] Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.”[7] Yang dimaksud dengan pengampunan dosa dalam hadits riwayat Muslim ini, ada dua penafsiran:
Pertama, amalan wajib (seperti puasa Ramadhan, -pen) bisa memnghapus dosa apabila seseorang menjauhi dosa-dosa besar. Apabila seseorang tidak menjauhi dosa-dosa besar, maka amalan-amalan tersebut tidak dapat mengampuni dosa baik dosa kecil maupun dosa besar.
Kedua, amalan wajib dapat mengampuni dosa namun hanya dosa kecil saja, baik dia menjauhi dosa besar ataupun tidak. Dan amalan wajib tersebut sama sekali tidak akan menghapuskan dosa besar.[8]
Pendapat yang dianut oleh mayoritas ulama bahwa dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil, sedangkan dosa besar bisa terhapus hanya melalui taubatan nashuhah (taubat yang sesungguhnya).[9]
Adapun pengampunan dosa pada malam lailatul qadar adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) adalah apabila bulan Ramadhan telah sempurna (29 atau 30 hari). Dengan sempurnanya bulan Ramadhan, seseorang akan mendapatkan pengampunan dosa yang telah lalu dari amalan puasa dan amalan shalat tarawih yang ia laksanakan.[10]
Selain melalui amalan puasa, shalat malam di bulan Ramadhan dan shalat di malam lailatul qadar, juga terdapat amalan untuk mendapatkan ampunan Allah yaitu melalui istighfar. Memohon ampun seperti ini adalah di antara bentuk do’a. Dan do’a orang yang berpuasa adalah do’a yang mustajab (terkabulkan), apalagi ketika berbuka.[11]
Begitu pula pengeluaran zakat fithri di penghujung Ramadhan, itu juga adalah sebab mendapatkan ampunan Allah. Karena zakat fithri akan menutupi kesalahan berupa kata-kata kotor dan sia-sia. Ulama-ulama terdahulu mengatakan bahwa zakat fithri adalah bagaikan sujud sahwi (sujud yang dilakukan ketika lupa, -pen) dalam shalat.[12]
Jadi dapat kita saksikan, begitu banyak amalan di bulan Ramadhan yang terdapat pengampunan dosa, bahkan itu ada sampai penutup bulan Ramadhan. Sampai-sampai Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Tatkala semakin banyak pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka siapa saja yang tidak mendapati pengampunan tersebut, sungguh dia telah terhalangi dari kebaikan yang banyak.”[13]
Seharusnya Keadaan Seseorang di Hari Raya Idul Fithri Seperti Ini
Setelah kita mengetahui beberapa amalan di bulan Ramadhan yang bisa menghapuskan dosa-dosa, maka seseorang di hari raya Idul Fithri, ketika dia kembali berbuka (tidak berpuasa lagi) seharusnya dalam keadaan bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya bersih dari dosa. Namun hal ini dengan syarat, seseorang haruslah bertaubat dari dosa besar yang pernah ia terjerumus di dalamnya, dia bertaubat dengan penuh rasa penyesalan.
Lihatlah perkataan Az Zuhri berikut, “Ketika hari raya Idul Fithri, banyak manusia yang akan keluar menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat ‘ied, Allah pun akan menyaksikan mereka. Allah pun akan mengatakan, “Wahai hambaku, puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan-Ku.”
Ulama salaf lainnya mengatakan kepada sebagian saudaranya ketika melaksanakan shalat ‘ied di tanah lapang, “Hari ini suatu kaum telah kembali dalam keadaan sebagaimana ibu mereka melahirkan mereka.”[14]
Selepas Ramadhan, Para Salaf Khawatir Amalannya Tidak Diterima
Para ulama salaf terdahulu begitu semangat untuk menyempurnakan amalan mereka, kemudian mereka berharap-harap agar amalan tersebut diterima oleh Allah dan khawatir jika tertolak. Merekalah yang disebutkan dalam firman Allah,
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut.” (Qs. Al Mu’minun: 60)
‘Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Mereka para salaf begitu berharap agar amalan-amalan mereka diterima daripada banyak beramal. Bukankah engkau mendengar firman Allah Ta’ala,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al Ma-idah: 27)”
Dari Fudholah bin ‘Ubaid, beliau mengatakan, “Seandainya aku mengetahui bahwa Allah menerima dariku satu amalan kebaikan sebesar biji saja, maka itu lebih kusukai daripada dunia dan seisinya, karena Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al Ma-idah: 27)”
Ibnu Diinar mengatakan, “Tidak diterimanya amalan lebih ku khawatirkan daripada banyak beramal.”
Abdul Aziz bin Abi Rowwad berkata, “Saya menemukan para salaf begitu semangat untuk melakukan amalan sholih. Apabila telah melakukannya, mereka merasa khawatir apakah amalan mereka diterima ataukah tidak.”
Oleh karena itu sebagian ulama sampai-sampai mengatakan, “Para salaf biasa memohon kepada Allah selama enam bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian enam bulan sisanya, mereka memohon kepada Allah agar amalan mereka diterima.”
Lihat pula perkataan ‘Umar bin ‘Abdul Aziz berikut tatkala beliau berkhutbah pada hari raya Idul Fithri, “Wahai sekalian manusia, kalian telah berpuasa selama 30 hari. Kalian pun telah melaksanakan shalat tarawih setiap malamnya. Kalian pun keluar dan memohon pada Allah agar amalan kalian diterima. Namun sebagian salaf malah bersedih ketika hari raya Idul Fithri. Dikatakan  kepada mereka, “Sesungguhnya hari ini adalah hari penuh kebahagiaan.” Mereka malah mengatakan, “Kalian benar. Akan tetapi aku adalah seorang hamba. Aku telah diperintahkan oleh Rabbku untuk beramal, namun aku tidak mengetahui apakah amalan tersebut diterima ataukah tidak.”
Itulah kekhawatiran para salaf. Mereka begitu khawatir kalau-kalau amalannya tidak diterima. Namun berbeda dengan kita yang amalannya begitu sedikit dan sangat jauh dari amalan para salaf. Kita begitu “pede” dan yakin dengan diterimanya amalan kita. Sungguh, teramatlah jauh kita dengan mereka.
Bagaimana Mungkin Mendapatkan Pengampunan di Bulan Ramadhan?
Setelah kita melihat bahwa di bulan Ramadhan ini penuh dengan pengampunan dosa dari Allah Ta’ala, namun banyak yang menyangka bahwa dirinya kembali suci seperti bayi yang baru lahir selepas bulan Ramadhan, padahal kesehariannya di bulan Ramadhan tidak lepas dari melakukan dosa-dosa besar. Sebagaimana yang telah kami jelaskan bahwa dosa-dosa kecil bisa terhapus dengan amalan puasa, shalat malam dan menghidupkan malam lailatul qadar. Namun ingatlah bahwa pengampunan tersebut bisa diperoleh bila seseorang menjauhi dosa-dosa besar. Lalu bagaimanakah dengan kebiasaan sebagian kaum muslimin yang berpuasa namun menganggap remeh shalat lima waktu, bahkan seringkali meninggalkannya ketika dia berpuasa padahal meninggalkannya termasuk dosa besar?!
Sebagian kaum muslimin begitu semangat memperhatikan amalan puasa, namun begitu lalai dari amalan shalat lima waktu. Padahal dengan sangat nyata dapat kami katakan bahwa orang yang berpuasa namun enggan menunaikan shalat, puasanya tidaklah bernilai apa-apa. Bahkan puasanya menjadi tidak sah disebabkan meninggalkan shalat lima waktu.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat telah melakukan dosa kekafiran dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (Qs. At Taubah: 11)
Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.”[15]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” [16]“[17] Namun ini nyata terjadi pada sebagian orang yang menunaikan puasa. Mereka begitu semangat menunaikan puasa Ramadhan, namun begitu lalai dari rukun Islam yang lebih penting yang merupakan syarat sah keislaman seseorang yaitu menunaikan shalat lima waktu. Hanya Allah lah yang memberi taufik.
Lalu seperti inikah Idul Fithri dikatakan sebagai hari kemenangan sedangkan hak Allah tidak dipedulikan? Seperti inikah Idul Fithri disebut hari yang suci sedangkan ketika berpuasa dikotori dengan durhaka kepada-Nya? Kepada Allah-lah tempat kami mengadu, semoga Allah senantiasa memberi taufik. Ingatlah, meninggalkan shalat lima waktu bukanlah dosa biasa, namun dosa yang teramat bahaya.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” [18] Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata,  “Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.”[19]
Itulah kenyataan yang dialami oleh orang yang berpuasa. Kadang puasa yang dilakukan tidak mendapatkan ganjaran apa-apa atau ganjaran yang kurang dikarenakan ketika puasa malah diisi dengan berbuat maksiat kepada Allah, bahkan diisi dengan melakukan dosa besar yaitu meninggalkan shalat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”[20] Jika demikian, di manakah hari kemenangan yang selalu dibesar-besarkan ketika Idul Fithri? Di manakah hari yang dikatakan telah suci lahir dan batin sedangkan hak Allah diinjak-injak? Lalu apa gunanya minta maaf kepada sesama begitu digembar-gemborkan di hari ied sedangkan permintaan maaf kepada Rabb atas dosa yang dilakukan disepelekan?
Takbir di Penghujung Ramadhan
Karena begitu banyak pengampunan dosa di bulan Ramadhan, kita diperintahkan oleh Allah di akhir bulan untuk bertakbir kepada-Nya dalam rangka bersyukur kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu bertakwa pada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Qs. Al Baqarah: 185)
Yang dimaksud dengan takbir di sini adalah bacaan “Allahu Akbar”. Mayoritas ulama mengatakan bahwa ayat ini adalah dorongan untuk bertakbir di akhir Ramadhan. Sedangkan kapan waktu takbir tersebut,  para ulama berbeda pendapat.
Pendapat pertama, takbir tersebut adalah ketika malam idul fithri.
Pendapat kedua, takbir tersebut adalah ketika melihat hilal Syawal hingga berakhirnya khutbah Idul Fithri.
Pendapat ketiga, takbir tersebut dimulai ketika imam keluar untuk melaksanakan shalat ied.
Pendapat keempat, takbir pada hari Idul Fithri.
Pendapat kelima yang merupakan pendapat Imam Malik dan Imam Asy Syafi’i, takbir ketika keluar dari rumah menuju tanah lapang hingga imam keluar untuk shalat ‘ied.
Pendapat keenam yang merupakan pendapat Imam Abu Hanifah, takbir tersebut adalah ketika Idul Adha dan ketika Idul Fithri tidak perlu bertakbir.[21]
Syukur di sini dilakukan untuk mensyukuri nikmat Allah berupa taufik untuk melakukan puasa, kemudahan untuk melakukannya, mendapat pembebasan dari siksa neraka dan ampunan yang diperoleh ketika melakukannya. Atas nikmat inilah, seseorang diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah, bersyukur kepada-Nya dan bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa.
Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa sebenar-benarnya takwa adalah mentaati Allah tanpa bermaksiat kepada-Nya, mengingat Allah tanpa lalai dari-Nya dan bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, tanpa kufur darinya.[22]
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd. Di penghujung bulan Ramadhan ini, hanyalah ampunan dan pembebasan dari siksa neraka yang kami harap-harap dari Allah yang Maha Pengampun. Kami pun berharap semoga Allah menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan, walaupun kami rasa amalan kami begitu sedikit dan begitu banyak kekurangan di dalamnya. Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima amalan kami dan amalan kalian). Semoga Allah menjadi kita insan yang istiqomah dalam menjalankan ibadah selepas bulan Ramadhan.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat (Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya setiap kebaikan menjadi sempurna). Wa shallallahu wa salaamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.

Senin, 05 Agustus 2013

kesehatan mata

Dulu orang yang punya penglihatan kabur atau tidak jelas mulai kategori minus kecil sampai besar harus menggunakan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Ketika kategori minus mata sudah semakin besar maka lensa kacamatapun semakin tebal. Hal ini kadang sangat menganggu dan menyulitkan penggunanya. Namun sekarang penderitaan itu bisa hilang dengan sebuah prosedur operasi yang dinamakan operasi Lasik.
Lasik adalah Laser-Assisted In Situ Keratomileusis, sebuah prosedur untuk memperbaiki penglihatan yang kabur atau rusak menggunakan sinar laser. Mari mengenal operasi Lasik untuk mata. Lasik adalah sebuah operasi yang secara permanen mengubah bentuk kornea mata untuk meningkatkan kualitas penglihatan dan mengurangi ketergantuangan orang pada penggunaan kacamata atau lensa kontak.
Untuk penglihatan yang jelas, kornea mata dan lensa harus bis amembengkokkan sinar dnegan baik sehingga gambar akan terlihat jelas pada retina. Jika tidak bisa seperti itu maka penglihatan akan kabur. Kekaburan penglihatan ini disebut dengan gangguan bias. Gangguan ini disebabkan oleh perbedaan antara bentuk kornea dengan panjang mata.
Lasik menggunakan sinar laser ultraviolet untuk menghilangkan jaringan kornea mata dan member bentuk baru sehingga cahaya bisa focus dengan jelas pada retina. Operasi Lasik menyebabkan kornea mata menjadi lebih tipis. Lasik merupakan prosedur operasi yang mudah dan tidak perlu perawatan inap untuk pasien. Prosedur ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 15 menit saja. Bius atau anestesi yang digunakan hanya sejenis tetes mata yang membuat permukaan mata menjadi mati rasa.
Mengenal operasi Lasik untuk mata adalah mengetahui bahwa prosedur ini dilakukan dengan pasien dalam keadaan sadar. Hanya saja pasien akan diberi obat untuk membuatnya nyaman dan tidak tegang atau gugup. Lasik bisa dilakukan untuk satu mata atau keduanya sekaligus dalam satu sesi prosedur operasi.
Ketika prosedur berlangsung, pisau otomatis khusus atau disebut dengan mikrokeratome digunakan untuk memotong jaringan mata yang mengganggu di lapisan luar bola mata. Sekarang prosedur ini telah banyak dikenal orang dan menggunakan berbagai jenis laser untuk membentuk kelopak kornea mata. Kelopak ini diletakkan di bagian luar dan laser digunakan untuk membentu kembali jaringan kornea yang ada di bagian dalam.
Setelah pembentukan kembali selesai, kelopak kemudian diamankan dan tidak memerlukan jahitan karena kornea secara alami akan menahan kelopak di tempatnya. Perban akan diletakkan di luar kelopak untuk melindungi mata dari gosokkan tangan atau tekanan sampai ondisinya benar-benar sehat kembali. Itulah beberapa hal yang layak diketahui untuk mengenal operasi Lasik untuk mata.

butterfly

THE STORY OF A BEAUTIFUL BUTTERFLY

Someone found a cocoon of a butterfly. One day a small hole appeared. He sat watching the butterflies when candidates struggled to force himself through the small hole.Then the butterfly stopped making progress. Seems he has tried he could and could not further. Finally someone decided to help him. He took a scissors and cut the remaining confinement of the sac. 
These butterflies come out with ease. But he has a swollen body and small shriveled wings. These people continue to watch because he hoped that at some point, the wings that will bloom and widened so as to sustain his body, which may develop over time. 
It all never happened. In fact, the butterfly spent the rest of his life by crawling around with a swollen body and shriveled wings. He never could fly. 
What is not understandable from the good and the rush of people was that inhibiting the cocoon and the struggle required for the butterfly through a small hole is God's way of forcing fluid from the body of the butterfly into its wings so that he'll be ready to fly so he gain freedom from the cocoon. 
Sometimes the struggle is one we need in our lives. If God let us live without the constraints of struggle, it's probably just going to paralyze us. We may not be as strong as that should you need to sustain the ideals and expectations that we ask. We may never be able to "Fly". 
Surely God is All-Compassionate and Merciful. 
 We begged Strength ... And God gave us the difficulties to make us stronger. 
 We ask policy ... And God gave us life issues to be resolved so that we grow wise. 
 We ask prosperity ... And God gave us brains and power to be used completely in achieving prosperity. 
 We ask Tenacity ... And God gave disasters and hazards to overcome. 
 We beg Love ... And God gave us those problems to be rescued and loved. 
 We ask Generosity Kindness Heart ... And God gave us the opportunities which in turns. 
That's the way God guide We ... 
Would if I do not get what I want, meaning that I did not get everything I need? 
Sometimes God does not give what we ask for, but with God would provide the best for us. Most of us do not understand, know, do not even want to accept God's plan, even though they were the best for us.

Kamis, 01 Agustus 2013

sahabat




Darimu ku temukan arti sebuah persahabatan
Engkau hadir menemani hari-hari ku
Saat sedih dan bahagia
Lalui hari bersamamu
Ingatlah saat itu sahabat
Aku bercanda tawa bersamamu
Namun apakah kebersamaan ini terus  berjalan?
Akankah kita selalu bersama?

Persahabatan saat bersamamu
Akan selalu tersimpan di benakku
Namun kini aku dan dirimu terpisahkan oleh waktu
Janji yang pernah kita ucapkan di masa lalu
Akan terus teringat dalam ingatan ku
Ingatlah sahabat aku selalu mengenangmu
Tentang semua kebersamaan itu
Andai kau tau sahabat harapan ku untuk tetap bersamamu
Namun semuanya telah menjadi kenangan terindah bagi ku sahabat

Disiplin waktu



Kunci penting kesuksesan adalah DISIPLIN. Mau sukses…??? Harus bisa disiplin dalam segala hal. Disiplin mengatur waktu, disiplin dalam keuangan, sampai disiplin menjaga kesehatan.
Berbicara tentang disiplin memang mudah. Tapi mulai membiasakan diri untuk disiplin bukanlah hal yang mudah. Bentuk kedisiplinan paling dasar yang masih menjadi masalah banyak orang adalah DISIPLIN MENGATUR WAKTU.
Displin Mengatur Waktu bukan pokok bahasan yang mudah. Saya sendiri hingga saat menulis postingan ini, masih sangat sulit mengatur waktu. Bahkan sebenarnya, postingan ini juga adalah salah satu bentuk motivasi bagi diri saya sendiri untuk mulai berusaha mengatur waktu.
Semoga tips – tips berikut bisa membantu semua yang membaca (termasuk saya sendiri) agar bisa Disiplin Mengatur Waktu.
1.    Buat Perencanaan
Dengan membuat perencanaan, waktu yang digunakan akan semakin efektif. Anda memerlukan perencanaan harian. Tanpa perencanaan , anda akan menggunakan waktu menurut apa saja yang kebetulan singgah di meja kerja anda. Makin banyak waktu yang kita lewatkan untuk merencanakan suatu pekerjaan, makin sedikit waktu total yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
2.   Selalu Pikirkan Prioritas
Dengan mengetahui pekerjaan yang prioritas, anda akan dengan mudah menentukan pekerjaan mana yang harus lebih dahulu diselesaikan. Jika prioritas pekerjaan hari ini hanya 3 jenis, anda tak perlu menuliskan 10 pekerjaan lain yang bukan prioritas. Masih ada hari esok. Dengan begitu, anda akan punya waktu untuk istirahat dan evaluasi.
3.   Jangan Menunda – nunda Pekerjaan
Kebiasaan menunda – nunda pekerjaan adalah penyakit buruk. Pekerjaan yang direncanakan untuk saat ini, lakukanlah saat ini juga. Jangan menunda. Menunda satu pekerjaan, otomatis akan ikut menarik pekerjaan – pekerjaan lain semakin jauh dari penyelesaian.
4.    Jangan Takut Mengatakan Tidak
Saat sedang melaksanakan suatu pekerjaan yang sudah direncanakan, pasti aka nada hal – hal remeh yang menggoda. Contohnya : saat saya sedang mengetik tugas, datang seorang teman yang mengajak ke toko buku melihat buku – buku terbaru yang baru saja dipajang. Masih ada banyak godaan lain. Mau disiplin….??? Yang perlu dilakukan hanyalah mengatakan tidak hingga pekerjaan yang sudah dijadwalkan itu selesai.
5.     Hindari “Multitasking”
Mungkin anda merasa mempunyai kemampuan “multitasking”, tapi tetap saja anda sendiri hanya bisa mengerjakan satu pekerjaan secara efektif dalam satu waktu. Anda tak akan bisa mengerjakan dua tugas sekaligus dengan intensitas perhatian yang sama.semakin fokus anda melakukan satu pekerjaan di satu waktu, akan semakin memuaskan pula hasilnya.
6.   Sediakan Cukup Waktu Yang Efektif Untuk Instirahat
Otak dan fisik manusia butuh waktu untuk refresh. Jangan bekerja non-stop tanpa istirahat. Faktor kejenuhan dan kelelahan akan menyebabkan timbulnya ketegangan secara mental dan fisik. Ketegangan itu bukan hanya akan berpengaruh pada hasil kerja, tapi juga berakibat fatal bagi kesehatan. Bayangkan berapa banyak waktu yang terbuang saat anda terbaring sakit tak berdaya karena kelelahan bekerja.
7.   Berusahalah Untuk Selalu Efisien dan Simpel
Tak perlu menghabiskan waktu untuk merumit – rumitkan sesuatu. Saat anda berpikir dengan cara yang lebih sederhana, anda akan lebih mudah menemukan cara untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Anda tak perlu membuang banyak waktu untuk memikirkan jalan keluar yang rumit dan malah bisa membawa masalah baru.
8.     Jangan Terpaku Pada Lama Waktu Yang Direncanakan
Jika pekerjaan yang anda rencanakan memakan waktu 2 hari, bisa diselesaikan dalam waktu 1 hari, jangan menunggu hingga hari berikutnya untuk memulai pekerjaan lain. Anda bisa mengambil sedikit waktu istirahat, dan memulai pekerjaan beriikutnya lebih awal.

perlunya kekompakan


  • Apa itu kekompakan dapat digambarkan sebagai suatu ikatan yang menyatukan.
  • Dampak Kekompakan kekompakan membuat seseorang lebih mengenal lingkungan sekitarnya dan membantu melatih keterampilan sosialnya dalam berinteraksi dalam setiap kegiatan apapun.
  • Mengapa diperlukan kekompakan kekompakan sangat diperlukan sebab kekompakan dapat membuat seseorang belajar untuk bersosialisasi dengan sekitarnya dan mendukung seseorang dalam menjalin kehidupan sosialnya
  • Cara-cara membangun kekompakan yang baik
  •  membangun kepercayaan yang baik
  •  menjalin komunikasi yang baik
  •  saling mendukung dan toleran antar anggota
  •  mau ikut terlibat dalam setiap kegiatan kebersamaan
  • Ciri-ciri kekompakan: 
  •  terdiri dari dua orang atau lebih
  •  memiliki tujuan yang sama
  •  berasaskan kebersamaan
  • Contoh-contoh kekompakan
  •  kerja bakti di lingkungan sekitar atau masyarakat
  •  kerja kelompok di lingkungan sekolah
  •  kekompakan dalam lingkungan kelas
  •  kekompakan dalam suatu organisasi tertentu 
  • Apa manfaat kekompakan
  •  membantu seseorang belajar mengenal satu sama lain dalam kehidupan sosialnya
  •  menumbuhkan rasa kepedulian sosial yang tinggi
  • meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong royong

meningkat kan disiplin


  • Disiplin secara diidentikkan dengan ketepatan waktu. Orang yang disiplin adalah orang yang selalu konsisten dengan waktu, sedikitpun ia tidak mau berkompromi dengan waktu, karena mereka yakin bahwa waktu adalah uang.
  • Disiplin penting diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam sholat, disiplin dalam bekerja dan lain sebagainya. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan disiplin diri 
  • Punya komitmen
  • Dalam  hal apapun komitmen diperlukan, karena komitmen adalah wujud konsistensi seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan. Komitmen adalah panggilan jiwa di mana Sahabat sudah siap dan bersedia atas apa yang telah Sahabat pilih. 
  • Jujur dengan diri sendiri
  • Berusahalah jujur dengan diri Sahabat. Disiplin diri ini adalah kejujuran dimana diri Sahabatlah yang mengevaluasi sampai dimana disiplin diri ini sudah kita jalankan. Kalau memang belum melakukannya secara maksimal maka jujur saja bahwa Sahabat belum maksimal dan harus terus meningkatkan disiplin diri tersebut setiap saat.
  • Menetapkan target
  • Seseorang harus punya target sebagai tolak ukur keberhasilan. Tanpa target maka sulit bagi Sahabat untuk mengukur sudah sampai di mana disiplin diri yang dibina. Usahakan buat target secara jelas, supaya Sahabat bisa mengupayakan sesuatu secara maksimal, guna memenuhi target yang diinginkan.
  • Punya skala prioritas
  • Setiap kegitan pasti ada yang harus didahulukan, tidak mungkin semua bisa berjalan secara bersama-sama. Dari itu tentukanlah sebuah skala prioritas, kalau perlu catat hal ini dalam buku atau agenda harian, supaya Sahabat bisa lebih fokus untuk mengerjakan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu.



Rabu, 31 Juli 2013

kelompok 3


langkah langkah yang telah tertempuh
 mengantar kita  ketujan ,
waktu  waktu trus berputar
 cuma kelompok 3 semangkin di depan 
 bila kita terus rapatkan barisan
 dan tetap terus bergandengan tangan 
tentu kita semangkin didepan 
dan bila kita trus tetap bersama
 pasti kelompok 3 yang terbaik
 dan menjadi kelompok kenangan
 satukan hati dan satu kan jiwa bersama. 

Latihan,pertemuan ke 1

Materi Photoshsop  
a.Menyiapkan lembar kerja baru, 
  • file >new (Ctrl+N)
Atur lah name, Preset size .dan pengaturan lebar( Width)tinggi(Height),resolusi(Resolution) dan (mode)  klik ok untuk melanjut .
b.Membuka file gambar
  • klik menu file >open (Ctrl+O)
  • pilih look in , untuk membuka folder tempat di menyimpan file
  •  perintah open .jendela photoshop  akan terbuka                                              

c.Memotong objek gambar (mengedit gambar
  • buka file
  • copy  klik select>pilih all> edit >copy
  • buka file>new, pada background content>ilih transparent>ok
  • klik pilih edit>paste
  • lalu layer baru muncul edit dengan eraser tool.
  • setela di edit buka file gambar untuk backgound 
  • drag  yang suda di edit menggunakan move tool
  • untuk membersihkan blur tool.

Minggu, 28 Juli 2013

mars amik

Amik tunas bangsa yayasan kita
tempat belajar  menimbah ilmu
serta berkarya demi  prestasi
untuk kita bersama

Amik tunas bangsa yayasan kita
tempat menimbah  ilmu
untuk meraih cita cita
demi  masa depan ku
tuntut lah ilmu
raih la cita cita
tuk masa depan yang gemilang
kembangkan sumber daya manusia
tuk negara dan bangsa

Amik tunas bangsa yayasan kita
tempat menambah ilmu
tuk meraih cita citaku
amik yayasan kita

Jumat, 12 Juli 2013

pertemuan 3

Cara membuat teks 
a. buat sebuah lembar kerja 
  • file > new (ctrl+n)
  • gunakan font:"arial black"
  • berifek efek  pada palete> klik kanan > bleding option setting 
  • duplikasikan  layer pada palate  layer  
  • klik kanan  duplicate layer
  • jika ingin buat teks yang sama  klik kanan >clear layer styler kemudian transform (ctrl+t) pada kanvas  ataur posisi 
  • langkah terakhir efek sihirnya klik  layer aira loka >klik kanan >blending option.  
  • hasil akhir nya menjdi seperti ini

latihan photoshop 2

 Membuat header dengan photoshop
langkah  langkah nya
a. buat dokumen  baru  , atur lah header  , resolusi 
  • buka file>new
  • maukan nama dalam dokumen atur  lebaar tinggi  pada kolom. width height. setelah selesai klik ok 
b. memilih gambar 
  • untuk  gambar yang di sisipkan di headher , pilih file>new 
  • dan piklih salah satu gambar  lalu ok
  • gambar yang akan di jadikan ilustrasi dalam header 
  • untuk menduplikasi (copy) gambar ke dalam dokumen , aktifkan rectangle marquee toll
  • letak kan kursor di sebelah kkiri hinggga gambar trseleksi 
  • edit >copy  atau tekan tombol ctrl+c
  • buka dokumen baru
  • pilih edit >paste  atau ctrl+v
  • gambar telah selesai terseleksi
  • untuk memindahkan gambar moov tool
  • untuk memperkecil atau memperbesar menu edit> free transform atau ctrl+t
  • agar saat mengser ke kanan atau ke kiri tekan shift akgar proporsionaal
  • setelah itu commit (tanda centang 
  • agar tepi gambar sseolah -olah menyatu  klik add layer mask
  • aktif kan gradient tool
  • tekan tombol  d (defaul)
.pilih warna foregroung to tranparent      
c. mewarnai latar belakang (background)   
  • pastikan layer background terpilih
  • klik ikon  foreground and background 
  • akan muncul kontak dialog color picker 
  • aktifkan paint bucket tool     
  d. cara memasukan teks                 
  • aktif teks tool
  • pilih arna  , option bar
  • pilih warna  lalu ok
  • klik area mengetik teks
  • untuk memindah kan teks moov tool
  • jika perlu tambah logo
  • tampilkan desain header setelah selesai.